Selasa, 30 September 2014

Platnya AB ?

Sepeda motorku tercintah ini sudah menemaniku dari jaman aku kerja di Jogja, tahun 2007 tepatnya 5  Mei 2007 (buka BPKB dulu hehehe). Dan setelah aku menikah statusnya menjadi sepeda motor kami ,duh romantisnya... ( apa coba...?).
Sepeda motor ini sudah mengantar kami kemana-mana, paling jauh sepertinya dari Jogja sampai puncak Dieng. Track recordnya sudah mengitari kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Kami adalah keluarga nomaden, yang berpindah tempat tinggal di beberapa kota. Tentu saja si sepeda motor setia mengikuti.
Sepeda motor kami ini bisa membuat orang menjadi bernostalgia dan bisa mengobati rasa kangen seseorang.
Nomer platnya AB 32xx QQ, dan saat kami tinggal di Jombang dan Madiun, sepeda motor kami menjadi gampang dikenali dan menjadi lebih spesial (mosok to).
Sering kami ditanya orang , platnya AB ? otomatis kami mengiyakan dan obrolan pun pastilah berlanjut, Jogjanya dimana? kami pun dengan senang hati menjelaskan.
Makin cair, si penanya pun bercerita tentang kisah dirinya, saya juga asalnya dari jogja atau saya juga pernah tinggal di jogja.
Kami pun menanggapinya lagi dengan sopan dan percakapan terjadi minimal selama 10 menit.
Kami bertanya tinggalnya dimana saat di Jogja, kapan terakhir pulang, atau sekarang di kota Madiun ini tinggal dimana, dan seterusnaya.
Seperti tadi malam, saat aku dan Allen pergi untuk beli obat di apotik. Pak parkir bertanya kepadaku, platnya AB bu?
Kujawab iya pak , kami dari Jogja.
Pak parkir lalu tersenyum dan berkata dia juga berasal dari Jogja. Dimana bu Jogjanya?
Kami di Maguwo pak, balasku.
Ooo, dekat tempat saya Bu, kalau saya di Kotagede Bu.
Hehehe, jauhlah pak kalau ke kotagede. Saya juga beberapa kali ke kotagede pak, suka makan sate karang , dan pernah mampir ke Cokelat Monggo.
Oooo iya bu, saya tau sate karang sama coklat monggo. Kalau saya tinggalnya di daerah dekat pasar bu.
Kapan terakhir mudik pak?
Wah udah lama bu, sekarang saya sudah lama berkeluarga di Madiun.
Okey pak, kami pulang dulu , terimakasih .
Iya , mari , sama-sama bu.

Sebagai sesama perantau sungguhlah menyenangkan mendapati orang yang juga berasal dari kota yang sama. Kami bisa saling bertukar cerita tentang tempat yang sama, juga mendapatkan kembali kenangan tentang kota yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan memberi komentar

 

Template by Web Hosting Reviews