Sabtu, 27 September 2014

Saat senang berubah menjadi kaku


Sukanya anak adalah saat bermain, saat mencoba berpetualang seru dalam dunianya.

Malam minggu ini aku mengajak Allen ke tempat bermain di salah satu mall. Konsep tempat bermainnya outdoor serasa pasar malam. Salah satu yang dicobanya adalah playland. Di dalamnya terdapat beberapa model permainan sekaligus.
Usia Allen saat ini 5 tahun lebih, dan perkembangan motoriknya juga normal meski tidak secepat beberapa teman seusianya. Di dalam playland ada semacam permainan meniti batang, dan Allen pun tentu saja punya rasa ingin tahu untuk mencobanya. Selama dia bermain aku pun hanya duduk manis menunggunya tanpa memberikan interupsi.
Meniti batang ala Allen yang dilakukannya adalah sambil duduk dan bergerak maju sedikit demi sedikit, dan kakinya otomatis berada di bawah , menginjak jaring pengaman. Aku tidak melihat ada masalah apapun, dan dia mengulangnya beberapa kali.
Sesaat kemudian ada petugas penjaga playland yang masuk, dan dia menuju tempat Allen melakukan aksi meniti batangnya. Dari tempat aku duduk aku melihat gerakan si petugas untuk melarang Allen bermain meniti batang dengan cara yang salah, dia mengharuskan untuk melakukan dengan cara yang benar yaitu dengan berdiri dan berjalan meniti batang. Kemudian aku melihat Allen menggeleng yang berarti dia tidak bisa, dan melanjutkan aksi menitinya sampai selesai. Setelah Allen pergi , si petugas berusaha menarik dan merapikan jaring pengaman yang kendor karena berat beban kaki Allen menginjaknya. Si petugas lalu pergi. Beberapa waktu berikutnya , ada anak lain yang malah tidak meniti batangnya dengan duduk ataupun berdiri, dia malah santai berjalan langsung di jaring pengaman, dan tentu saja membuat talinya malah lebih kendor. Saat itu si petugas tidak tahu karena pergi.

Kejadian yang simple , namun membuat aku belajar bahwa, saat usia anak-anak mereka mencoba apapun dilakukan sesuai kemampuannya dan juga terutama imajinasinya. Kita sebagai orang dewasa, yang sudah merasa tahu segalanya , lebih sering mendikte mereka untuk bermain sesuai apa yang kita inginkan, dan itu adalah hal yang kurang tepat. Tentu saja tugas kita adalah mengawasi agar anak tetap aman dan nyaman saat bermain, namun selama mereka masih senang dan tertawa, kita hanya perlu duduk manis dan ikut tersenyum.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan memberi komentar

 

Template by Web Hosting Reviews