Jumat, 25 September 2015

Bregada Karaton Ngayogyokarto

Saat hari libur idul adha kemaren aku mengajak Allen untuk berjalan-jalan.
Tujuan utama untuk melihat museum kraton.
Tapi ternyata museum tutup, karena ada acara garebeg.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, maka aku membeli undangannya.
Dan memang acaranya sangat mengesankan.
Diawali dengan pawai prajurit atau bregada karaton yang berasal dari 10 kesatuan, yakni wirabraja, daheng, patangpuluh, jagakarya, prawiratama, ketanggung, mantrijero, nyutra, bugis dan surakarsa.
Allen sangat bersemangat melihat semua prajurit dengan seragam yang beragam.
Selesai barisan prajurit kemudian ada arak-arakan pembawa 7 buah gunungan.
Usai acara, kami menuju praji disebelah kraton karena kami dengar para prajurit berkumpul disana.
Dan memang benar, allen lalu minta berfoto dengan prajurit dari masing-masing kesatuan.
Kami juga menyaksikan upacara penutupan tugas dan penyimpanan panji-panji bendera. 
Para prajurit sudah berusia sepuh-sepuh namun tetap setia mengabdi menunaikan tugas yang mereka emban.

Kamis, 17 September 2015

Khotbah 2

Mengutip khotbah berikutnya yang juga disampaikan dalam cerita yang mengena dan sederhana.

Tema bahasan mengenai kadar kedalaman perkenalan.
Saat itu ada sebuah acara mengenai buku tentang bung Karno. Banyak peserta dan undangan yang ikut hadir, dari generasi veteran sampai yang muda. Sebelum dimulai , oleh pembawa acara mereka diberi pertanyaan,
"Siapa yang kenal dengan bung Karno?"
Semua langsung tunjuk tangan.
Lalu ditanya lagi,
"Siapa yang kenal bung Karno dan tahu buku tentang bung Karno?"
Sebagian peserta menurunkan tangannya.
Pertanyaan berlanjut,
"Siapa yang kenal bung Karno, tahu bukunya dan paham isi pikiran bung Karno?"
Yang tunjuk tangan mulai berkurang lagi
"Siapa yang kenal bung Karno, tahu buku, paham tentang pikirannya dan tahu keseharian bung Karno?"
Hanya tinggal beberapa , yakni para undangan yang tunjuk tangan.
Pertanyaan terakhir dari pembawa acara
"Siapa yang kenal bung Karno, tahu buku, paham tentang pikirannya, tahu kesehariannya, dan bisa berbicara bebas tentang apa saja dengan beliau?"
Semua hadirin saling pandang, dan terlihat hanya satu yang tunjuk tangan.
Orang tersebut adalah anak dari bung Karno.

Seberapa kenal kita dengan bapa kita meski kita anaknya.

Rabu, 16 September 2015

Khotbah 1

Mengutip kembali khotbah yang disampaikan saat kebaktian, karena ceritanya sangat mengena dan mudah dipahami .

Saat tema tentang kepercayaan, ceritanya sebagai berikut. Ada  seorang pemain akrobat sepeda di atas tali yang profesional , dan hari ini seutas tali itu dipasang di antara gedung bertingkat tinggi.
Pemain akrobat pun melaksanakan aksinya , dia naik sepeda yang di keranjang depannya diberi sebuah karung sebagai pemberat, dan dengan keseimbangan yang luar biasa, dia berhasil melewati tali dan tiba di ujungnya. Lalu pemain akrobat menaiki sepeda lagi dan mengayuhnya untuk kembali ke gedung semula, dan dia berhasil.
Penonton yang tegang menyaksikan langsung bertepuk tangan.
Kemudian pemain akrobat bertanya pada penonton di bawah, apakah mereka percaya bahwa dia dapat mengulangi kembali aksinya. Penonton pun berteriak antusias, mereka percaya.
Pemain akrobat kembali menyiapkan sepeda dengan karung di bagian depan, dia pun menyebrang lagi di atas seutas tali.
Tiba dengan selamat.
Penonton makin ramai bersorak dan bertepuk tangan.
Pemain akrobat tidak langsung kembali bersepeda ke gedung awal.
Dia melontarkan pertanyaan, apakah penonton percaya jika dia bisa kembali lagi ke gedung semula.
Penonton riuh berkata percaya.
Pemain akrobat kemudian menurunkan karung dari sepedanya.
Pemain akrobat berkata , jika kalian percaya saya bisa melakukannya , siapa yang mau ikut bersama saya dan duduk di depan sepeda.
Suasana seketika senyap.
Tak ada yang berani berkomentar.
Mereka semua jelas ragu dan tak yakin.
Saat semua masih berkasak kusuk, ada seseorang yang berteriak berani ikut.
Dia masih seorang bocah.
Lalu bocah itu diantar naik gedung, dan didudukkan di depan sepeda pemain akrobat.
Aksi pun dimulai, pemain akrobat profesional itu pun mulai mengayuh sepedanya, meniti tali. Sang bocah tampak santai dan tak ada ketakutan.
Dan ketegangan usai saat pemain akrobat bethasil melewati tali dengan selamat.
Semua takjub dan bergembira atas keberhasilan aksi tersebut.
Mereka pun bertanya-tanya siapa anak kecil pemberani itu.

Dan ya , si anak kecil adalah anak pemain akrobat. Dia sangat yakin dan percaya bahwa ayahnya tidak akan mungkin membahayakan dirinya. Dan memang benar, ayahnya selalu akan berusaha menyeimbangkan sepedanya dan membawanya ke gedung dengan selamat.

Seorang bapa akan menyelamatkan anaknya, dan anak percaya kepada bapanya

 

Template by Web Hosting Reviews