Kamis, 23 Oktober 2014

Setelah tenar?

Ada orang yang memang mempunyai tipikal selalu ingin diperhatikan, selalu ingin bikin sensasi, selalu ingin tampil di media, selalu ingin eksis selamanya.

Sebenarnya jika mereka terkenal karena punya prestasi tidak masalah, atau jika mereka memang terkenal karena punya dampak positif bagi masyarakat juga malah bagus.

Tapi jika beken dan ngetop karena gosip lebay dan alay, atau karena gembar gembor masalah pribadi, atau disebabkan punya citra negatif di masyarakat , apa ya pantas

Aku pribadi juga sempat merasakan ngetop sesaat, setelah pernah tampil di media cetak nasional. Dan rasanya memang merasa istimewa. Ada yang bisa kubanggakan, ada yang bisa kupamerkan, ada foto dan cerita yang bisa kupampang di sosmed. Tapi hal seperti itu bagiku lama kelamaan menjadi beban, karena prestasi pertama yang sudah aku raih, maka ada rasa berkewajiban untuk terus meraih prestasi-prestasi selanjutnya, aku jadi rajin mencari info lomba ini itu, daaaan....  saat aku tidak bisa meraih prestasi apapun, tumbuhlah perasaan minder, disusul kelakuan yang gampang uring-uringan dan sensitif.
Bersyukur aku menjadi lebih sadar dan semakin mengenal diri sendiri, kalau aku bukan tipikal orang yang mampu untuk menjadi sorotan.
Karena aku belum bisa membagi waktu dengan baik antara ambisi pribadi dengan keluarga.
Aku memilih menjalani hidup dengan santai, tidak ngoyo lagi harus mengejar prestasi dengan sengaja.

Karena prestasi sesungguhnya menurutku ialah mengalahkan ego diri sendiri terlebih dulu. Setelah itu barulah kita kerjakan apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan dan masyarakat. Maka penghargaan akan datang dengan sendirinya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan memberi komentar

 

Template by Web Hosting Reviews