Sabtu, 11 Oktober 2014

Pilih bahagia atau diet?

Kaum ibu juga ga kalah seru melangsingkan dirinya bila melihat ada sesama ibu lain yang memang lebih langsing darinya
Buat aku sih hal yang manusiawi dan wajar. Kami para ibu yang berbadan melar pengen deh bisa menghilangkan timbunan lemak beberapa kilo. Apalagi biasanya dialami para stay at home mom yang mobilitasnya tidak sepadat working mom.
Aku juga pernah melakukan diet dengan pola mengurangi karbohidrat alias tidak banyak makan nasi. Dan memang efeknya cepat terasa, bobot 62 kilo bisa susut kembali ke bobot 55 kilo, seperti bobot sebelum menjadi seorang ibu.
Namun dalam perkembangannya aku tidak berhasil , alis jebol juga pertahanan untuk diet seperti itu. Kembali ke istilah, kalau ga makan nasi itu berarti belum makan. Berat badan naik lagi ke angka 60. Sempat juga ikut senam tapi juga berhenti lagi.  Hahahaha.
Saat kumpul bersama para ibu yang lain, hal basa-basi yang kerap ditanyakan adalah, wah kok sekarang langsingan apa resepnya (kalau saat berhasil diet) , atau wah kok sekarang gemukan ya .
Obrolan khas para ibu yang saling mengomentari fisik mereka. Kadang juga curcol kalau mereka sedang rajin senam, atau sedang melakukan diet.
Aku sih menanggapi santai saja keadaan semacam itu.
Sekarang aku ngga akan ngoyo diet. Prinsipku asal jangan sampai obesitas aja. Aku bukan public figure, aku bukan artis, selebritis, sosialita yang mengharuskan tampil dengan tubuh langsing.
Aku adalah bunda yang akan memasak makanan enak dan makan bersama keluarga kecilku.
Aku adalah bunda yang juga kerap jajan dan mengajak keluarga kecilku menikmati petualangan kuliner di berbagai warung makan lezat.
Aku adalah bunda yang juga sadar akan kesehatan dan berusaha menerapkan pola makan yang baik.
Aku adalah bunda yang memilih bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan memberi komentar

 

Template by Web Hosting Reviews