Selasa, 07 Oktober 2014

Apakah instan identik dengan malas?

Jika ada cara instan , cepat, dan mudah mengapa pilih cara yang rumit?
Well, ada kalimat bijak bahwa jika kita mendapatkan sesuatu dengan cara yang instan maka akan cepat pula kita kehilangannya.
Memang benar , aku setuju. Namun dalam beberapa kasus, hal tersebut kayaknya juga masih sering menjadi pilihan.
Taruhlah aku, seorang bunda , yang ga punya keahlian masak. Saat memang punya niat dan waktu ingin mengeksekusi suatu resep ada, maka dengan rajin akan aku praktekkan langkah-langkahnya.
Tapi di suatu masa yang ga rajin, dan aku ingin membuat masakan njlimet seperti rendang contohnya, dan dalam porsi yang kecil pula, rasanya kok praktis langsung pakai bumbu instan rendang ya.
Dan ketika membuat kue, aku juga awalnya rajin menakar resep, namun sekarang lebih mengandalkan aneka tepung premiks, yang tinggal campur, ublek, panggang, jadi deh
Dalam hal fotografi, sekarang makin banyak aplikasi software yang siap pakai.Ngga perlu ribet belajar tentang lensa, iso, arah cahaya, de el el. Kamera digital saat ini juga sudah disediakan menu otomatis tentang pengaturan. Kalau di smartphone tinggal pakai kamera 360 jadi deh.
Soal dandan, sekarang juga makin instan dengan adanya terobosan bb cream dan cc cream, yang merupakan gabungan berbagai fungsi krim.
Di jaman online ini, semua transaksi perbankan pun rasanya kalau perlu, hanya menekan satu tombol untuk melakukan semua transaksi. Mudah dan cepat.
Kalau dulu saat sekolah, pelajaran seperti fisika atau matematika , pasti memakai rumus yang tercepat supaya bisa segera menyelesaikan.
Pembangunan rumah juga kerap memakai bahan instan siap pakai, seperti misal gentengnya.
Tidak mau kepanasan, ribet parkir, males macet, ada cara instan berbelanja, yup pakai onlineshop. Sungguh sangat membantu terutama buat para emak yang suka rempong dengan bocilnya.
Semua tetap ada kebaikan dan keburukan. Harus dilihat apa persoalan yang dihadapi. Apabila kita keliru memilih menggunakan cara instan padahal akan lebih baik jika memakai cara yang lebih detail, nanti kita hanya akan menyesali hasilnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkenan memberi komentar

 

Template by Web Hosting Reviews