Ternyata sampai di sana, suasana mall masih terbilang sepi. Bangunan mallnya terdiri dari 4 lantai dengan nuansa dekorasi ala romawi, banyak pilar, patung dan ukiran bertebaran di dalam dan luar gedung. Aku berencana menyusuri tiap lantai dulu sebelum ke tempat bermain. Dari lantai bawah aku sudah mendengan suara yang tidak lazim dan aneh. Seperti campuran raungan, pekikan dan geraman. Namun aku tidak terlalu memikirkannya.
Aku dan Allen naik eskalator, berkeliling seluruh lantai, lalu naik lagi, dan seterusnya.
Sampai di lantai ketiga, suara yang kudengar dari tadi makin kencang dan makin dekat. Allen juga mendengarnya dan menggenggam tanganku lebih erat.
Kami menyusuri lantai tersebut perlahan. Sampai di sebelah kanan kami ada ruangan besar gelap, berwarna hitam, dari sanalah suara-suara tadi berasal. Tempatnya seram membuat bulu kuduk berdiri.
Sekilas aku melihat penampakan sosok berbaju putih berambut panjang dengan mata mendelik marah.
Ruangan yang seperti rumah hantu. Allen segera mengajak aku berlalu.
Aku juga setuju dan segera melanjutkan langkahku untuk menemukan eskalator turun.
Di antara suara jeritan yang menakutkan, aku mendengar suara renyah mas-mas yang membujuk segerombolan ABG untuk membeli tiket masuk.
Hahaha dahsyat, baru kali ini aku nemu rumah hantu dalam mall.
Pengalamanku masuk rumah hantu kayaknya seumur hidup baru 3 kali aja. Sewaktu SD /SMP dua kali, dan yang terakhir waktu kuliah, masuk rumah hantu di acara sekaten.
Rumah hantu menurutku asyik n menegangkan, bener-bener uji nyali, Kita kudu siap kaget berkali-kali, menutup mata, dan teriak. Hehehe kalau punya jantung lemah ga boleh ikutan. Padahal aslinya kita tahu kalau hantunya cuman boneka atau gambar atau orang yang menyamar. Seharusnya sih kita juga sah-sah saja kalau nampar atau mukul hantu yang tiba-tiba nongol ngagetin hihi.
Buat yang belum pernah nyoba, ayo nyoba, sekali aja seumur hidup ga papa kok hehe, dijamin ga ketagihan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkenan memberi komentar