Siang ini aku mengantar Allen untuk mengikuti uji coba gratis kumon. Kalau dulu aku berasumsi bahwa les seperti itu belum perlu buat Allen, jadi Allen hanya aku ijinkan les renang saja. Namun kemaren Allen sendiri yang bilang ingin ikut les yang membutuhkan ketrampilan menulis. Allen saat ini masih TK B untuk kedua kalinya, dan dia memang membutuhkan pengetahuan baru selain dari sekolah, karena sudah bisa membaca menulis.
Oke, kembali ke gedung kumon yang berada di daerah airport Adisucipto.
Sembari menunggu Allen placement tes, aku duduk di lobby.
Kemudian pintu terbuka, masuklah seorang mas berusia sekitar 28tahunan, memakai kemeja rapi lengan panjang, celana jeans panjag, sepatu pantofel mengkilat. Rambutnya tersisir rapi belah pinggir, berkulit gelap. Dan sedikit berpeluh karena cuaca di luar memang panas.
Dan langsung tanpa basa basi, si Mas 'menodongkan' kotak kardus ke mbak pegawai kumon.
"Mbak minta sumbangan!"
Kulihat kotak kardusnya bertuliskan korban kekeringan Blora.
Si mbak pegawai kumon juga langsung mengiyakan sambil mencari uang kecil ke dalam kantor.
Tinggal aku berdua bersama si mas.
Aku sebenarnya ingin banget bertanya dari institusi apa, mana suratnya, dan sebagainya. Tapi kutahan saja dalam hati.
Si mas sabar menunggu berdiri dekat pintu .
Akhirnya si mbak pegawai memasukkan beberapa receh uang koin.
"Terima kasih" lalu si mas ngeloyor pergi.
Dia berjalan kaki menuju gedung sebelah sambil mengusap keringat di dahinya
Hmm ya sudahlah, sumbangan itu memang harus ikhlas. Note to myself.